Jumat, 04 Maret 2011

Misteri Danau Berwarna Biru Neon di Australia

Berenang seharusnya memberikan suasana yang sehat bagi raga kita. Tetapi, belum tentu demikian halnya jika Anda berenang di kolam misterius ini. Kulit Anda bisa seketika berubah menjadi biru neon usai berenang di danau itu.

"Rasanya seperti kami sedang bermain dengan cat radioaktif," kata Phil Hart yang menangkap gambar fenomena aneh ketika teman-temannya muncul dari sebuah danau di suatu malam.

Apa yang membuat air di tepi danau itu menyala dalam kegelapan? Ya, air berwarna terang di saat gelap itu tidak muncul dengan sendirinya. Ia tercipta karena reaksi kimia yang disebut biopendar (bioluminescence), yang muncul saat konsentrasi mikro-organisme di dalam air terganggu secara alamiah.

Phil, 34 tahun, meletakkan kameranya dengan penyanggah kaki tiga dengan kecepatan shutter lambat. Lalu, dia kemudian melempar butiran pasir dan batu sehingga kamera dapat menangkap gambar bintik-bintik air biru sebanyak mungkin.














Gambar-gambar ini terlihat sangat menakjubkan. Warnanya berubah ketika konsentrasi mikro-organisme Noctiluca Scintillans di dalam air tidak normal, jauh lebih tinggi dari biasanya. Phil dan teman-temannya mengambil gambar itu di Danau Gippsland, Victoria, Australia.

"Berada di sana dan melihat biopendar yang begitu memukau adalah kesempatan yang sangat langka," ujar Phil. "Saya di sini sebagai direktur program di sebuah organisasi yang secara rutin mengadakan agenda berkemah di sekitar Danau Gippsland sejak 50 tahun lalu. Dan, belum pernah ada yang dapat melihat biopendar seterang ini."


Seperti yang disebutkan, fenomena ini disebabkan tingginya konsentrasi mikro-organisme yang tinggi. Hal ini diyakini sebagai hasil dari kombinasi kebakaran hutan dan banjir di sekitar danau, di mana secara tidak langsung meningkatkan kadar nutrisi di dalam air yang dapat menghidupkan organisme.

"Ini tidak akan terjadi lagi dalam hidup saya," tutur Phil. "Saya merasa beruntung karena telah melihatnya dan berhasil merekam gambar tersebut dengan kamera saya."

"Warna biru cerah tidak hanya terlihat dengan mata kepala saya saja, tetapi juga dengan kamera saya. Ketika mengambil fotonya pertama kali, saya hampir tidak percaya melihat orang-orang di air tampak aneh," pungkas pria asal Melbourne itu.

Evolusi Dipertanyakan, Fosil Kera atau Manusia?



Penulis studi tersebut menyokong anggapan manusia berevolusi dari kera. Perdebatan mereka menyorot sulitnya menggunakan potongan tulang tujuh juta tahun untuk mendapatkan cerita sepenuhnya mengenai evolusi manusia.

Fosil-fosil yang dipertanyakan itu sama dengan spesies orrorin tugenensis, sahelanthropus tchadensis dan ramidus ardipithecus. Fosil ini menjadi berita utama beberapa tahun terakhir karena mengisi celah evolusi kera menjadi manusia.

Meski fosil itu dianggap sebagai sisa-sisa nenek moyang hominin awal, paleoanthropolog Bernard Wood dari George Washington University dan Terry Harrison dari New York University mengatakan, fosil itu mungkin hanya tulang kera non-hominin.
“Masalahnya, sejumlah fitur yang telah diidentifikasi terkait manusia ini ditafsirkan dengan cara yang berbeda,” kata Harrison. Contohnya, semua temuan sahelanthropus (genus tertua hominin) hanyalah tengkorak parsial tujuh juta tahun. Namun dari bentuknya, paleoanthropolog menyimpulkan, spesimen itu sudah berjalan tegak.
“Posisi foramen magnum-nya (tempat otak terhubung sumsum tulang belakang) secara historis diperdebatkan berhubungan dengan bipedalisme,” kata Harrison. Namun, dari anatomi komparatifnya menunjukkan hal itu selalu terjadi. Pada 2008, Orrorin (hominin kedua tertua) dari artikel tulisan William Jungers dari Stony Brook University di ‘Science’ juga diperdebatkan.

Namun, Harrison dan Woods berpendapat, Orrorin juga tak berjalan tegak. Menurut Harrison, kerangka parsial Ardipithecus 4,4 juta tahun yang ditemukan pada 2009 merupakan temuan luar biasa. “Temuan kerangka itu berpotensi menjadi nenek moyang manusia”.
Namun banyak yang berpendapat temuan itu tampak seperti banyak bentuk kera yang ada di periode itu. Skeptisisme pada fosil primata terkenal ini tampaknya mempertanyakan kekakuan proses ilmiah paleoantropologi.
Studi Wood dan Harrison membuat orang bertanya-tanya, apakah isolasi insiden ini merupakan salah tafsir yang diikuti kehebohan media, atau masalah ini meliputi seluruh cabang ilmu pengetahuan? Apakah catatan evolusi fosil manusia hanyalah sebuah bualan?

“Tidak,” kata Harrison. Terdapat beberapa alasan mengapa hal ini termasuk cabang ilmu yang tampak lebih berantakan dari ilmu kebanyakan. “Dalam sains, selalu ada perbedaan interpretasi dan perdebatan. Butuh waktu lama agar jawaban muncul. Tapi, butuh lebih lama lagi dengan ilmu sejarah,” kata Harrison.
Temuan ini merupakan spesies hidup jutaan tahun lalu di satu wilayah kecil Afrika. Menurut Harrison, spesies itu memiliki populasi kecil. “Hanya ada sampel terisolasi yang ada saat ini dan sulit menuangkannya dalam kertas ketika bahan asli tak dimiliki. Perlahan-lahan ilmuwan akan mendapat kesempatan melihat spesimen dan perdebatan terus berlanjut hingga akhirnya teratasi”.

Mencari usia fosil sebenarnya juga serba salah. “Ada teknik spektakuler untuk memperkirakan usia situs penggalian tetapi ada batas untuk apa saja teknik itu,” kata Harrison.
“Perkiraan argon bisa sangat tepat. Situs gua sangat sulit diperkirakan. Karbon-14 sendiri hanya mampu menentukan pada rentang hingga 40 ribu tahun tapi masih belum dapat diandalkan”.
Kesulitan tambahannya adalah terjadinya homoplasy, situasi di mana sifat-sifat dua spesies jauh yang telah berevolusi tampak serupa karena hubungan dekat genetik. Paleoanthropolog Jungers penulis bipedalisme Orrorin setuju dengan penulis ‘Nature’ pada titik tertentu.

“Homoplasy merupakan masalah nyata dalam mempelajari rekaman fosil, apakah kita membicarakan manusia atau kelompok lain,” kata Jungers. “Faktor rumit ini menyatakan, kemiripan tak selalu berarti berasal dari keturunan sama”. Mengingat semua kesulitan itu, Harrison dan Jungers menggambarkan pemahaman asal-usul manusia berkembang dengan sangat baik.

“Kita menghabiskan sebagian besar waktu dan uang di situs penggalian yang kita tahu merupakan tempat terbaik menemukan fosil hominin yang menjadi catatan fosil manusia terbaik yang pernah diketahui,” kata Harrison.

Menurut Jungers, isu itu muncul karena ‘Nature’ tidak harus terlalu digeneralisir. “Catatan fosil manusia merupakan salah satu yang terbaik dalam biologi. Hal itu menjadi salah satu alasan orang dapat menerka pada titik terbaiknya”. Di saat manusia modern berevolusi 200 ribu tahun silam, bukti fosil mereka ada dimana-mana.

Pada 50-60 ribu tahun silam, nenek moyang manusia meninggalkan fosil di wilayah luas dunia. Tapi, catatan ini cukup solid untuk membawa kembali lebih jauh ke masa lalu. “Catatan nenek moyang tak terbantahkan manusia dimulai 4,2 juta tahun silam. Hanya saja, rinciannya harus dicari,” kata Harrison.


Canggih , Mobil dapat membaca Facebook dan Twitter !!!!!!!!!



 Nih Mobil Unik & Berkualitas Tinggi  :



Kendaraan bernama Rinspeed BamBoo yang diluncurkan oleh Harman pada Geneva Motor Show ini menjadi mobil pertama yang menggunakan teknologi tersebut. Pengendara hanya perlu menaruh smartphone atau iPad di sistem pengisian baterai pada mobil berdaya listrik tersebut.
"Teknologi ini untuk mencegah pengguna terganggu karena SMS atau pesan elektronik. Dengan sistem perintah suara, komputer di mobil akan membacakan pesan di perangkat elektronik pengendara,” ujar juru bicara Kay Robinson.
Mobil itu dapat mendeteksi semua smartphone, iPad dan perangkat BlackBerry.
Perbaruan Twitter, pesan Facebook dan SMS dapat diakses pengendara selama mobil itu bergerak karena mobil secara otomatis menginformasikannya. Teknologi ini berarti pengendara dapat mengetahui informasi terbaru tanpa melepaskan tangan dari setir atau mengalihkan mata dari jalan, kata Robinson lagi.
Pemilik mobil juga bisa mencari stasiun radio digital dengan perintah suara menggunakan teknologi hiburan di dalam mobil. Yang menarik, kendaraan roda empat itu memiliki transmisi Wi-Fi yang memungkinkan penumpang mengakses internet via laptop atau perangkat seluler mereka

Keren! Baju Bisa Pantau Detak Jantung & Suhu Kulit

Melalui teknologi biometrik, sebuah pakaian bisa memantau kesehatan penggunanya. Hal yang terpantau adalah detak jantung, pernafasan, suhu kulit, dan arah gerak tubuh.

Teknologi ini sedang dicoba diterapkan pada National Footbal League (NFL), organisasi football Amerika Serikat (AS). Kerjasama akan dilakukan dengan produsen pakaian olahraga Under Armour.

Senior VP Under Armour Kevin Haley mengklaim, prototipe ‘E39’ merupakan terobosan teknologi. Menurutnya, selain memantau kesehatan, pakaian biometrik itu juga bisa membantu atlet football berlatih dan membuat mereka bisa mengetahui kondisi tubuh yang umumnya tak dapat dilihat secara mata telanjang.




 "Mereka bisa melatih diri menggunakan teknik mereka agar gerak kaki kiri menjadi lebih lincah dan bisa lebih mudah melatih kedua gerakan kaki dengan sama baiknya," kata Haley.

Sensor biometrik pada pakaian ini dikembangkan perusahaan teknologi Zephyr yang biasa mengembangkan pakaian khusus tentara AS, tambahnya. Seperti dikutip TG Daily, teknologi Zephyr pernah ditanamkan pada pakaian para penambang Chile.


Kamis, 03 Maret 2011

Fenomena Kolam Hijau di Kutub Selatan

Sebuah kolam yang dipadati kehidupan ditemukan di antara es di Kutub Selatan. Kolam yang dikelilingi es warna putih tersebut berisi air berwarna hijau sehingga terlihat mencolok dibanding perairan sekitarnya. Kata para ilmuwan, inilah anugerah pemanasan global.

Menurut mereka, kolam di daerah terpencil itu berwarna hijau akibat klorofil dari ganggang yang terdapat di situ. Di kolam itu pula didapati krustasea kecil, ikan, larva udang.

"Ini kolam terhijau yang pernah saya lihat," kata Patricia Yager, kepala ilmuwan Amundsen Sea Polynya International Research Expedition (ASPIRE). Yager mengutarakan kalau jumlah klorofil per liter di kolam itu lima kali lebih banyak dibandingkan beberapa tempat di Sungai Amazon.

 

Fenomena kolam hijau di Kutub Selatan berisi banyak nutrisi bagi organisme ini disebabkan pemansan global. 

Kolam yang dikelilingi oleh es laut seperti ini sering disebut dengan istilah polynya. Perairan seperti ini biasanya kaya nutrisi dan menjadi tempat bernaung bagi binatang, baik besar maupun kecil. Demikian jelas Yager.

Polynya bisa terbentuk dengan dua alasan: angin yang meniup bongkah es menjauh dari pantai dan udara atau air hangat mencairkan es. Ketika es mencair, nutrisi turut terlepas ke laut. Nutrisi yang kebanyakan penting bagi tumbuhan itu membuat ganggang berkembang.

"Ketika gletser dan es laut di bagian barat Kutub Selatan mencair karena pemanasan global, lebih banyak nutrisi yang mengalir ke lautan dan membuat ganggang berkembang semakin luas," Yager menjelaskan.

Menurut Yager, ledakan jumlah ganggang ini bisa jadi anugerah karena ganggang melahap karbon dioksidad akibat efek rumah kaca. "Tapi ini baru satu sisi," katanya.

Ia mengatakan kalau ganggang menjadi makanan bagi zooplankton yang melepaskan karbon dioksida ke atmosfer saat bernapas. Yager juga menyebutkan bakteri yang mengurai ganggang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida.

Meskipun demikian, untuk saat ini, kolam polynya merupakan hal yang baik bagi iklim Bumi karena mereka memerangkap karbon. "Tapi hanya itu saja," kata Lisa Miller, ahli biologi kelautan dari Fisheries and Oceans Canada.

[C.R.S.|-™.Bot.™]

Logam Baru Selentur Plastik, Sekuat Baja

Ilmuwan dari Yale membuat metal yang punya kemampuan untuk dibentuk yang setara dengan plastik. Campuran metal baru ini diciptakan untuk memperoleh bahan yang kuat namun fleksibel.

Metal baru ini lebih kuat daripada baja. Meskipun demikian, material ini dapat diubah bentuknya dalam suhu dan tekanan rendah. Proses perubahan bentuknya bisa dilakukan seperti yang biasa dilakukan untuk membentuk plastik. Artinya, pemrosesan metal ini tidak akan lebih mahal dari pada memproses plastik.

Bahan pembentuk campuran metal ini juga memiliki harga yang tidak berbeda jauh dengan plastik. Campuran metal ini terdiri dari tembaga, nikel, titanimum, dan zirkonium





 "Metal ini juga bisa dibentuk dalam berbagai macam ukuran," jelas pemimpin penelitian Jan Schroers. Ia dan timnya sudah mencoba membentuk metal mulai dari botol kecil hingga miniatur resonator untuk sistem mikroelectromekanik (MEMS). "Semuanya sekuat baja," tegas Schoers.

Schoers juga mengklaim kalau temuan ini merupakan paradigma baru dalam pembentukan metal. "Perpaduan antara plastik dan metal, dikombasikan dengan kemudahan dalam pembuatan, ekonomis, dan ketepatan pembentukan," jelas Schoers dalam siaran pers.


Sumber : CLICK HERE ( masih banyak info yang lainnya di sana )

Rabu, 02 Maret 2011

Ada Ilmuwan Membuat Nyawa Buatan :) HEBAT

Terobosan baru ilmiah dilakukan ahli biologi berkewarganegaraan Amerika Serikat. Craig Venter berhasil menciptakan ‘kehidupan tiruan’ untuk kali pertama di laboratoriumnya. Sang ilmuwan tersebut, menyangkal bahwa dirinya mempermainkan Tuhan dengan karyanya itu.

Penciptaan sel sintetik yang digambarkan sebagai sebuah tonggak bersejarah dalam ilmu pengetahuan oleh seorang ahli asal Inggris itu, merupakan mimpi yang menjadi kenyataan dari penelitian yang berlangsung selama 15 tahun oleh ahli rekayasa genetik, Dr Ventern.

Dia mengembuskan nyawa ke tubuh bakteri menggunakan gen yang disatukan melalui proses di laboratorium dalam sebuah konsep pengembangan, dengan tujuan utama untuk membuat organisme material genetik. Termasuk di dalamnya, pembuatan organisme tiruan yang didesain untuk tugas-tugas khusus seperti membuat vaksin atau membersihkan polusi.






NIH GAN ORANGNYA !!!!!!!!!










Tapi beberapa ahli melihat adanya potensi bahaya dalam temuan tersebut. Misalnya, nyawa sintetik bisa disalahgunakan untuk membuat senjata biologis.

Berbicara dalam program BBC2 Newsnight di Washington, Venter membantah tuduhan dirinya telah mempermainkan Tuhan. “Tuduhan itu selalu muncul setiap kali muncul terobosan baru di dunia medis atau ilmu pengetahuan yang terkait dengan biologi. (Penelitian) ini mempunyai tujuan kemanusiaan untuk mengontrol sifat alam. Itu sama seperti bagaimana kita menjinakkan hewan,” katanya.

“Ini adalah tingkat lebih tinggi dari pemahaman kita. Ini adalah tahap dimana kita bisa mulai memahami bagaimana kehidupan itu bekerja dan mungkin juga bagaimana kita bisa mengontrol sistem mikrobiologi untuk kepentingan kemanusiaan,” tambahnya.


Saat ditanya, teknik baru tersebut bisa dibeli oleh pemilik modal besar, Venter menjawab, teknologi tidak untuk diperjualbelikan. “Kami berupaya mengembangkan teknologi ini untuk memajukan bidang perlindungan vaksin. Kami akan menggunakannya untuk mengembangkan pemahaman dasar dari kehidupan sel,” jelasnya.
Venter juga menyangkal kekhawatiran sejumlah pihak bahwa teknologi itu akan digunakan sebagai bio terorisme. “Sebagian orang sepakat bahwa ada potensi yang berkembang, bahwa teknologi bisa digunakan untuk kekerasan. Tapi ada juga yang meyakini jika pengembangan ini sangat berpotensi untuk membantu kehidupan manusia,” paparnya.


Sumber di : LINK
Semoga Bermanfaat Bagi Kalian Semua
Berbagi dan Berbagi :) © 2008 Template by:
SkinCorner